Helen Keller adalah seorang penulis dan aktivis yang hebat,walaupun memiliki keterbatasan,ia tak pernah menyerah untuk berusaha.... Biar lebih lengkap baca yaaa.... ^^
HELEN KELLER
Seorang aktivis
sosial Amerika terkenal, Helen Keller, mengatasi cacat jasmaninya dengan tekad
baja yang luar biasa. Bukan saja ia berhasil menyelesaikan studi universitasnya
namun juga karena fasihnya dalam berbahas asing sampa menguasai lima bahasa
serta menulis 14 karya klasik. Ia telah menciptakan mukjizat dalam sejarah umat
manusia.
Biografi Helen
Keller
Helen Keller
lahir dengan nama lengkap Helen Adams Keller, dilahirkan di Tuscumbia, Alabama,
27 Juni 1880. Helen Keller dilahirkan sebagai anak perempuan yang sehat dan
aktif. Namun demam tinggi saat usianya satu tahun membuatnya kehilangan
penglihatan dan pendengarannya. Semenjak itu ia jatuh kedalam dunia kegelapan
dan kesunyian. Demikianlah, ia telah kehilangan kemampuan berbicaranya dan tak
dapat mengekspresikan perasaannya.
Keller (sebutan
Helen Keller) terus berusaha untuk berbicara, namun tak seorang pun dapat
memahaminya termasuk orang tuanya sendiri. Hal ini membuat nya sering mengamuk
dengan membuang semua benda-benda yang ada di sekitarnya.
Orang tuanya
terutama sang ibu sangat sedih melihat penderitaan puteri mereka. Kepedihan dan
penderitaan Keller benar-benar tak terucapkan. Sekeras apapun ia berusaha, ia
tak dapat membebaskan dirinya dari dunianya yang gelap.
Ketika berusia
tujuh tahun, orang tuanya merekrut seorang guru yang dapat membimbingnya yang
bernama Anne Sullivan. Pembimbingnya ini pernah mengalami hal yang serupa
dengan Helen Keller saat ia berusia 14 tahun. Lalu Anne bersekolah di sekolah
khusus orang cacat. Anne yang awalnya buta mendapatkan penglihatannya kembali
setelah menjalani operasi. Pengalaman itu memicunya untuk giat belajar dan
menjadi guru yang sangat baik. Ia bisa memahami penderitaan Keller.
Sullivan mulai
mengoreksi kebiasaan buruk Keller. Setiap kali Keller mengamuk, Sullivan hanya
mendiam kannya saja sampai Keller tenang. Sullivan memberi Keller sebuah boneka
dan mengejakan kata b-o-n-e-k-a ditangan Keller. Keller terpesona dan ganti
mengejanya di telapak tangan Sullivan. Itulah awal proses belajar Keller.
Mulai saat itu Sullivan selalu mengejakan nama-nama benda di telapak tangan
Keller.
Helen Keller
sangat senang sekali. Ia cepat sekali menangkap apa yang diajarkan Sullivan
padanya. Sullivan kemudian mengajari Keller huruf braile (huruf untuk orang
tuna netra). Keller mulai membaca buku seperti Snow White and the seven Dwarf
dan Little Ugly Duckling dengan sistem braile. Secara bertahap Hellen mulai
mengenal dunia luar.
Helen Keller
kemudian bersekolah di sekolah luar biasa. Disana ia belajar menggunakan bahasa
isyarat untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Dengan jarinya ia
mempelajari berbagai topik seperti matematika, Geografi, Sejarah, Biologi dan juga
belajar bahasa asing. Keller sering menghabiskan waktunya belajar di
perpustakaan sekolah untuk lebih mengasah pengetahuannya.
Helen Keller
memiliki satu lagi keinginan yang belum terwujud yaitu ia ingin bisa bicara.
Helen tidak bisu hanya saja karena sejak kecil ia sudah tak bisa mendengar dan
melihat maka ia juga tak bisa menirukan suara orang.
Keller kemudian
menyampaikan keinginannya tersebut pada Sullivan. Ini tugas berat bagi Sullivan
namun ia percaya Helen bisa mencapainya.
Sullivan
kemudian membawa Helen Keller menjumpai seorang wanita yang ahli melatih siswa
bisu tuli untuk bicara. Wanita itu kemudian memegang tangan Helen dan
meletakkannya pada rahang dan tenggorokannya dan mulai mengeluarkan suara.
Proses belajarnya sangat lamban dan sulit. Ia ingin Keller menirunya dengan
menggunakan tangannya untuk menyesuaikan gigi serta lidahnya secara benar agar
dapat menghasilkan suara yang tepat.
Keller berusaha
sangat keras untuk menghasilakan suara yang tepat.Sering ia sampai berkeringat
hanya berupaya menghasilkan suara yang tepat walau untuk kata yang sederhana
sekalipun.
Dirumah Keller
meminta Sullivan berlatih bersamanya. Setelah melalui proses yang sulit dan
panjang akhirnya Helen bisa berbicara juga. Keller kemudian belajar bahasa
Perancis, Jerman , Latin dan bahasa asing lainnya.
Helen kemudian
mengungkapkan keinginannya untuk belajar di universitas. Keller kemudian
diterima di universitas yang diinginkannya. Selama masa kuliah Sullivan
menemaninya duduk disampingnya guna menuliskan mata kuliahnya ditelapak tangan
Keller. Sepulang kuliah, Keller menghabiskan waktunya untuk mengetik pelajaran
yang didapatnya di kuliahan tadi dengan mesin ketik braile.
Karena
kegigihannya Keller akhirnya berhasil lulus universitas dan merupakan lulusan
bisu-tuli pertama di dunia. Semua orang berdecak kagum atas prestasinya. Keller
merasa sangat berterima kasih pada gurunya, Sullivan. Ia berjanji akan
mengikuti jejak sang guru untuk mendidik orang yang buta tuli seperti dirinya.
Keller kemudian
mulai berpidato dan beramal bagi mereka yang buta tuli. Keller menularkan
semangat juangnya selama ini pada orang yang senasib dengannya. Ia berkeliling
dunia guna misinya mendidik orang tuli dan buta.
Helen Keller
meninggal pada tanggal 1 Juni 1968 di Easton, Connecticut. Semua orang yang
pernah membaca kisahnya sangat terinspirasi oleh kehidupannya. Kisahnya dan
karya-karyanya selalu menjadi inspirasi bagi umat manusia dalam mengatasi
segala hambatan. Kehidupan akan sangat berarti kalau saja semua orang bisa
secara singkat mengalami seperti apa rasanya buta-tuli itu. Kegelapan akan
membuatnya lebih mencintai kehidupan dan kesepian akan membuatnya lebih
mensyukuri suara dan pemandangan di sekelilingnya.
Sumber:Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar